Mengatasi Kemalasan anak dalam Belajar

Mengatasi Kemalasan anak dalam Belajar

Sebagai orang tua yang baik pasti menginginkan anaknya memiliki kemampuan belajar yang baik dan selalu memiliki respon yang bagus ketika di hadapkan dengan aktivitas yang namanya belajar. Kebanyakan orang tua mengelh terkait dengan konsisi anaknya yang malas dalam belajar.

Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan anak malas dalam belajar. maka selayaknya kita memahami tentang permasalahan dari faktor tersebut. dengan mengetahui berbagai faktor tersebut maka kita akan mudah mencari solusi apa yang tepat di jadikan sebagai dosis agar anak kita semangat dalam belajar.

Faktor faktor tersebut antara lain:

1. Kondisi tempat belajar.
Yang di maksud tempat belajar disini adalah sekolah, rumah, perpustakaan ataupun tempat lainnya yang di gunakan untuk belajar Termasuk Asrama tempat Tinggal Para siswa. Tempat belajar ini harus tenang, nyaman, tenteram dan terhindar dari kegaduhan serta kebisingan yang dapat menggangu konsentrasi siswa. maka jika suasana tenang dan tentram suasana belajar akan menjadi kondusif, tranfer ilmu berjalan lancar.

2. Teman dalam belajar bisa guru ataupun siswa lainnya.
Teman disini adalah guru yang bisa diajak diskusi dan teman sepenanggungan dalam belajar sehingga terdapat persepsi yang sama tentang aktivitas yang di lakukan. kontradiksi tidak ada sehingga kebingungan siswa terkait kegiatan tersebut dapat di hindarkan, sehingga siswa menganggap bahwa belajar itu mudah dan yang di mengerti atau di maknai oleh dia juga sama dengan pengertian orang lain di sekitar.

3. Sarana prasarana belajar.
Dengan sarana yang lengkap maka tidak ada hambatan dalam belajar dengan lengkapnya perlatan belajar maka guru akan mudah menjelaskan dengan alat alat belajar yang mudah di mengerti oleh siswa , tinggal pengajar saja yang memilih mana peraga yang cocok bagi siswa yang dididiknya. maka sara dan prasarana sangat menunjang demi berlangsungnya prioses belajar mengajar.

4. Motivasi dalam belajar.
motivasi adalah dorongan dari dalam diri setiap individu siswa. jika siswa tidak memiliki motivasi belajar, terus bagaimana dia mau belajar, dorongan saja tidak ada. maka penting bagi kita memberi motivasi kepada anak didik kita terkait motivasi atau dorongan dalam kita melaksanakan kegiatan belajar.

5.Dukungan pihak lain dalam belajar.
dukungan adalah konsumsi mental siswa. dengan kita memberikan banyak dukungan dan perhatian kepada siswa , berarti kita telah membantunya 50 % dalam proses belajarnya. sebab setelah itu pasti siswa tinggal melaksanakan saja apa tugasnya selanjutnya berjalan sesuai dengan apa yang di berikan kepada siswa.

6.Arti belajar itu sendiri.
Banyak orang slah mengartikan apa itu belajar?
kalau kita salah mengartikan maka susahlah bagi meningkatkan kemampuan belajar kita.
kebanyakan orang mengartikan belajar adalah bagi anak anak, bagi remaja, bagi orang muda ataupun hanya bagi orang yang bersekolah atau kuliah. padahal tidak. belajar adalah untuk selamanya, belajar adalah sepanjang usia kita, belajar adalah bagi semua jenjang usia maupun umur. maka kita harus menanamkan hal tersebut bagi anak-anak kita supaya mereka paham bahwa belajar adalah tidak terbatas umur dan itu dilakukan untuk dirinya sendiri.

Dengan memahami berbagai faktor tersebut, hendaknya kita paham tentang akar masalah dan solusinya bagi anak anak kita supaya anak didik kita menjadi anak yang cerdas, pandai dan terhindar dari sifat kemalasan dalam menuntut ilmu.

Mengatasi Kemalasan anak dalam Belajar

Sebagai orang tua yang baik pasti menginginkan anaknya memiliki kemampuan belajar yang baik dan selalu memiliki respon yang bagus ketika di hadapkan dengan aktivitas yang namanya belajar. Kebanyakan orang tua mengelh terkait dengan konsisi anaknya yang malas dalam belajar.

Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan anak malas dalam belajar. maka selayaknya kita memahami tentang permasalahan dari faktor tersebut. dengan mengetahui berbagai faktor tersebut maka kita akan mudah mencari solusi apa yang tepat di jadikan sebagai dosis agar anak kita semangat dalam belajar.

Faktor faktor tersebut antara lain:

1. Kondisi tempat belajar.
Yang di maksud tempat belajar disini adalah sekolah, rumah, perpustakaan ataupun tempat lainnya yang di gunakan untuk belajar Termasuk Asrama tempat Tinggal Para siswa. Tempat belajar ini harus tenang, nyaman, tenteram dan terhindar dari kegaduhan serta kebisingan yang dapat menggangu konsentrasi siswa. maka jika suasana tenang dan tentram suasana belajar akan menjadi kondusif, tranfer ilmu berjalan lancar.

2. Teman dalam belajar bisa guru ataupun siswa lainnya.
Teman disini adalah guru yang bisa diajak diskusi dan teman sepenanggungan dalam belajar sehingga terdapat persepsi yang sama tentang aktivitas yang di lakukan. kontradiksi tidak ada sehingga kebingungan siswa terkait kegiatan tersebut dapat di hindarkan, sehingga siswa menganggap bahwa belajar itu mudah dan yang di mengerti atau di maknai oleh dia juga sama dengan pengertian orang lain di sekitar.

3. Sarana prasarana belajar.
Dengan sarana yang lengkap maka tidak ada hambatan dalam belajar dengan lengkapnya perlatan belajar maka guru akan mudah menjelaskan dengan alat alat belajar yang mudah di mengerti oleh siswa , tinggal pengajar saja yang memilih mana peraga yang cocok bagi siswa yang dididiknya. maka sara dan prasarana sangat menunjang demi berlangsungnya prioses belajar mengajar.

4. Motivasi dalam belajar.
motivasi adalah dorongan dari dalam diri setiap individu siswa. jika siswa tidak memiliki motivasi belajar, terus bagaimana dia mau belajar, dorongan saja tidak ada. maka penting bagi kita memberi motivasi kepada anak didik kita terkait motivasi atau dorongan dalam kita melaksanakan kegiatan belajar.

5.Dukungan pihak lain dalam belajar.
dukungan adalah konsumsi mental siswa. dengan kita memberikan banyak dukungan dan perhatian kepada siswa , berarti kita telah membantunya 50 % dalam proses belajarnya. sebab setelah itu pasti siswa tinggal melaksanakan saja apa tugasnya selanjutnya berjalan sesuai dengan apa yang di berikan kepada siswa.

6.Arti belajar itu sendiri.
Banyak orang slah mengartikan apa itu belajar?
kalau kita salah mengartikan maka susahlah bagi meningkatkan kemampuan belajar kita.
kebanyakan orang mengartikan belajar adalah bagi anak anak, bagi remaja, bagi orang muda ataupun hanya bagi orang yang bersekolah atau kuliah. padahal tidak. belajar adalah untuk selamanya, belajar adalah sepanjang usia kita, belajar adalah bagi semua jenjang usia maupun umur. maka kita harus menanamkan hal tersebut bagi anak-anak kita supaya mereka paham bahwa belajar adalah tidak terbatas umur dan itu dilakukan untuk dirinya sendiri.

Dengan memahami berbagai faktor tersebut, hendaknya kita paham tentang akar masalah dan solusinya bagi anak anak kita supaya anak didik kita menjadi anak yang cerdas, pandai dan terhindar dari sifat kemalasan dalam menuntut ilmu.

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar